Prinsip dan Makna Bimbingan Konseling

,

PRINSIP-PPRINSIP DAN MAKNA BIMBINGAN


A. PENDAHULUAN

Istilah bimbingan dan penyuluhan sudah sangat populer pada saat ini, dan bahkan sangat penting peranannya dalam sistim pendidikan kita ini. Bimbingan dan penyuluhan adalah merupakan salah satu komponen dari pendidikan kita. Karena bimbingan dan penyuluhan telah dimasukan dalam kurikulum sekolah. 
            Sebelumnya kita sudah membahas bersama-sama tentang educational guidance, tujuan dari bimbingan itu sendiri, metode dalam bimbingan karir, teori pemilihan jabatan.
Mungkin kita bertanya dalam diri kita masing-masang, apa sebenarnya prinsip dan makna bimbingan itu sendiri, karena kenapa?Didalam kehidupan kita pasti mempunyai yang namanya prinsip hidup, begitu pula  dengan bimbingan, pasti mempunyai yang namanya prinsip-prinsip dan makna bimbingan.
            Kemudian apa sebenarnya prinsip-prinsip dan makna bimbingan itu sendiri? Jawabannya ada pada pembahasan kita kali ini, yang akan mengupas dan membahas tentang prinsip-prinsip dan makna bimbingan.

B. PEMBAHASAN

Makna bimbingan dan konseling

Istilah "bimbingan" dan "konseling" digunakan sebagai terjemahan dari istilah bahasa inggris "guidance" dan "counseling". Dalam penggunaan istilah bimbingan timbul beberapa kesulitan karena kata "bimbingan" sudah mempunyai arti yang berbeda. Sebagai terjemahan dari " guidance" mempunyai arti yang berbeda. Demikian pula istilah "konseling" sebagai terjemahan "counseling"  mempunyai arti yang khas. Adanya kemungkinan dalam mengartikan istilah-istilah inilah yang ikut mengaburkan pandangan dari banyak guru di sekolah lanjutan. Maka mutlak perlu mempunyai pengertian yang jelas mengenai istilah-istilah ini sehingga kekaburan terhindar.
            Kata "guidance" berkaitan dengan kata "guiding": showing a way (menunjukan jalan), leading (memimpin), conducting (mengatur), governig (mengarahkan),
giving advice ( memberikan nasehat). Menurut kamus, guidance dalam arti-arti yang demikian menunjuk terutama pada dua hal, yang masing-masing dapat berdiri sendiri, yaitu:
1.      memberikan informasi
2.      menuntun/mengalihkan ke arah satu tujuan

Prinsip-prinsip umum bimbingan

Di dalam kurikulum SMA 1975, menyebutkan 10 prinsip umum bimbingan, diantaranya:
1.      Karena bimbingan itu berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu, perlu di ingat bahwa sikap dan tingkah laku individu itu terbentuk dari segala aspek kepribadian yang unik dan ruwet.
2.      Perlu dikenal dan dipahami perbedaan individu dari pada individu-individu yang dibimbing, ialah untuk memberikan bimbingan yang tepat sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan.
3.      Bimbingan di arahkan kepada bantuan yang memberikan supaya individu yang bersangkutan mampu membantu atau menolong dirinya sendiri dalam menghapi kesulitan-kesulitannya.
  1. Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing
  2. Masalah yang tidak dapat diselesaikan disekolah diserahkan kepada individu atau lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya.
  3. Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan – kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang dibimbing.
  4. Bimbingan harus fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu dan masyarakat.
  5. Program bimbingan harus sesuai dengan bimbingan pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
  6. Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpinan oleh seorang petugas yang memiliki keahlian dalam bidang dan sanggup bekerjasama dengan para pembantunya serta dapat dan bersedia mempergunakan sumber – sumber yang berguna di luar sekolah.
  7. Terhadap program bimbingan harus senantiasa diadakan penilaian yang teratur untuk mengetahui sampai dimana hasil dan manfaat yang diperoleh serta penyesuaian antara pelaksanaan dan rencana yang dirumuskan terdahulu.

Prinsip-prinsip khusus bimbingan

Prinsip –prinsip khusus yang akan dibicarakan disini adalah prinsip khusus yang berhubunan dengan (1) individu yang dibimbinng atau siswa,  (2) individu yang memberikan bimbingan, (3) organisasi atau administrasi bimbingan.
Untuk lebih jelasnya, ketiga prinsip khusus tesebut diatas diuraikan sebagai berikut:
1. Prinsip khusus yang berhubungan dengan individu yang dibimbing atau siswa.
·         Pelayanan bimbingan harus diberikan kepada semua siswa.
·         Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan kepada siswa tertentu.
·         Program bimbingan harus berpusat pada siswa
·         Pelayanan bimbingan harus dapat memenuhi kebutuhan – kebutuhan individu yang bersangkutan secara serba ragam dan serba luas.
·         Keputusan terakhir dalam proses bimbingan ditentukan oleh individu yang dibimbinng.
·         Individu yang mendapat bimbingan harus berangsur – angsur dapat membimbing dirinya.
2.Prinsip – prinsip khusus yang berhubungan dengan individu yang memberikan bimbingan :
  • Petugas bimbingan harus melakukan tugasnya sesuai dengan kemampuan dan kewajiban masing –masing.
  • Petugas – petugas bimbingan disekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan, pengalaman dan kemampuannya.
  • Petugas – petugas bimbingan harus mendapat kesempatan untuk memperkembangkan dirinya serta keahliannya melalui berbagai keahlian tambahan (in-service training ) dan penataran.
  • Petugas -  petugas bimbingan hendaknya selalu mempergunakan informasi yang tersedia mengenai individu yang dibimbing beserta lingkungannya, sebagai bahan untuk membantu individu yang bersangkutan ke arah penyesuaian diri yang lebih baik.
  • Petugas – petugas bimbingan harus menghormati dan menjaga kerahasiaan informasi tentang individu yang dibimbingnya.
  • Data – data, fakta- fakta dan informasi – informasi yang berhubungan dengan lingkungan induvidu, (sekolah, keluarga, dan masyarakat) harus diperhitungkan dalam memberikan bimbingan kepada individu yang  bersangkutan.
  • Petugas – petugas bimbingan hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode dan teknik yang tepat dalam melakukan tugasnya.
  • Petugas – petugas bimbingan hendaknya memperhatikan dan mempergunakan hasil – hasil penelitian dalam bidang minat, kemampuan dan hasil belajar indidividu untuk kepentingan perkembanagan kurikulum sekolah yang bersangkutan.
3. Prinsip – prinsip khusus yang berhubungan dengan Organisasi dan Admnistrasi Bimbingan.
·         Bimbingan harus dilaksanakan dengan secara kontinyu.
·         Syarat mutlak dalam pelaksanaan layanan bimbingan yang baik ialah adanya kartu pribadi ( cumulative record ) bagi setiap individu ( siswa ) yang dibimbing.
·         Program bimbingan harus disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah yang bersangkutan.
·         Pembagian waktu harus di atur untuk setiap petugas secara baik.
·         Bimbingan harus dilaksanakan dalam situasi individual dan dalam situasi kelompok, sesuai dengan masalah dan metode yang dipergunakan dalam memecahkan masalah itu.
·         Sekolah harus bekerja sama dengan lembaga – lembaga di luar sekolah yang menyelenggarakan pelayanan yang berhubungan dengan bimbingan dan penyuluhan pada umumnya.
·         Kepala sekolah memegang tanggung jawab tertingi dalam pelaksanaan dan perencanaan program bimbingan.

Fungsi bimbingan

Donald G. Mortenson dan Allen M. Schmuller ( 1976 ) mengemukakan tiga pokok dari bimbingan. Pokok-pokok itu di antaranya:
1. Pemahaman Individu.
Memahami dan mengerti permasalahan-permasalahan yang dihadapi anak didiknya, sifat-sifatnya kebutuhan-kebutuhannya, serta potensi-potensi/kemampuan/bakat/minatnya.
2. Pencegahan dan pengembangan diri.
            Menjaga supaya situasi-situasi itu tetap baik, mengembangkan secara maksimal yang dimiliki anak didik dan apa yang telah dicapainya, mencegah terjadinya pengaruh-pengaruh yang buruk dan menimbulkan masalah-masalah pada diri anak didik, dan memelihara situasi-situasi yang baik dan menjaga supaya situasi-situasi baik.

3. Membantu individu menyempurnakan cara-cara penyesuainnya.
            Memberikan bantuan kepada anak didik untuk mengadakan pilihan-pilihan serta penyesuaian yang bijaksana, agar anak memperoleh kemampuan untuk memecahkan masalahnya sendiri.

Tujuan bimbingan
           
Yang pasti tujuan yang ingin dicapai dalam bimbingan ialah: kebahagiaan hidup pribadi, kehidupan yang efektif dan produktif, kesanggupan hidup bersama dengan orang lain, dan keserasian cita-cita siswa dengan kemampuan yang dimilikinya

Petugas bimbingan di sekolah

Mengenai petugas pelaksanaan yang melaksanakan berbagai jenis layanan bimbingan disekolah seharusnya disesuaikan dengan kepentingan maupun kemungkinan – kemungkinan sejauh dapat dilaksanakan termasuk didalamnya tersedianya fasilitas – fasilitas  yang memadai.

Hubungan bimbingan dengan pendidikan

Bimbingan dan pendidikan mempunyai hubungan, karena bimbingan sebagai bagian dari pendidikan yang memiliki tujuan khsusus, yaitu membantu individu mengembangkan dirinya secara optimal, sehingga ia dapat menemukan dirinya dan dapat mengadakan pilihan keputusan dan penyesuaian diri secara efektif. Dikatakan pula bahwa sifat hibungan bimbingan dan pendidikan selama bertahun – tahun telah menjadi ajang pertentangan. Sudut pandangan yang berbeda- beda itu pada umumnya disebabkan oleh karena adanya perbedaan pengertian pendidikan. Pendidikan dapat diartikan sebagai :
1.      Suatu proses perubahan – perubahan yang terjadi pada individu
2.      Sebagai suatu petunjuk
3.      Usaha masyarakat yang dilakukan dengan sadar untuk membimbing dan mengarahkan perkembangan fisik, mental, emosi, dan moral dari individu, sehingga dapat menyesuaikan diri secara efektif dalam masyarakat.

Hubungan antara bimbingan dan disiplin

Kebanyakan para pembimbing merasa takut dalam menghadapi masalah hubungan bimbingan dengan disiplin dikarenakan disiplin dapat mengganggu hubungan pribadi dengan anak yang dibimbingannya, hal ini dapat dikatakan wajar dan dibenarkan, karena perasaan itu timbul berdasarkan salah paham. Disiplin itu sendiri mempunyai dua arti yang berbeda tetapi keduanya mempunyai hubungan yang berarti.
Pertama dapat diartikan suatu rentetan kegiatan atau latihan yang berencana, yang dianggap perlu untuk mencapai suatu tujuan.
Kedua disiplin dapat diartikan sebagai hukuman terhadap tingkah laku yang dianggap sangat tidak diinginkan atau melanggar ketentuan peraturan atau hukum yang berlaku.
Kedua pengertian disiplin seperti dikemukakan diatas mempunyai kaitan yang erat dan bimbingan mempunyai fungsi yang unik didalamnyA

Asas-asas bimbingan dan konseling
           
Dalam kegiatan bimbingan dan konseling menurut prayitno ( 1982 ) ada beberapa asas yang perlu diperhatikan, yaituu:
1.      Asas kerahasiaan
2.      Asas keterbukaan
3.      Asas kesukaran
4.      Asas kekinian
5.      Asas kegiatan
6.      Asas kedinamisan
7.      Asas keterpaduan
8.      Asas kenormatifan
9.      Asas keahlian



PENUTUP
            Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulka bahwasannya prinsip-prinsip bimbingan terbagi manjadi dua macam: prinsip umum dan prinsip khusus, begitu pula dengan makna bimbingan dan konseling yang mempunyai banyak makna.


DAFTAR PUSTAKA

Ketut Sukardi, Drs. H. Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah,
Penerbit Usaha Nasional, Suraya 1983
Soetjipto, Prof. Raflis Korasi. , Drs. Profesi Keguruan, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta 1994
Winkel., W.S. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, Penerbit
PT Graznido, Jakarta1983
  


   

0 komentar:

Posting Komentar