KH. Zainuddin Fanani

,



Lahir di Gontor Ponorogo pada tanggal 23 Desember 1908. Putera keenam Kyai Santoso Anom Besari.
Pendidikan: Masuk Sekolah Dasar Ongko Loro Jetis Ponorogo, sementara itu mondok  di pondok pesantren Josari Ponorogo, kemudian ke Termas Pacitan, lalu  ke Siwalan Panji Sidoarjo. Dari sekolah  Ongko Loro ia pindah ke sekolah dasar Hollandshe Inlander School (HIS), kemudian melanjutkan ke kweekschool (Sekalah guru) di Padang. Sesudah tamat sekolah guru ia masuk Leider School (sekolah  pemimpin) di Palembang. Selain itu  beliau pernah  belajar pada Pendidikan Jurnalistik dan Tabligh School (Madrasah Muballighin III) di Yogyakarta, dan selesai pada tahun 1930.

KH. Ahmad Sahal

,


Lahir  di desa Gontor Ponorogo  pada tanggal 22 mei  1901. Putera  kelima dari  Kyai  Santoso Anom Besari .
Pendidikan: Sekolah  Rendah (Vervolk School) atau Sekolah  Ongko Loro. Setamat  Sekolah   Rendah   beliau  mondok di berbagai  pondok pesantren diantarnya adalah pondok  pesantren  Kauman Ponorogo; pondok  Joresan Ponorogo; pondok Josari  Ponorogo; Pondok Durisawo  Ponorogo; Siwalan Panji Sidoarjo; Pondok Termas Pacitan. Setelah  menjelajah  berbagai  kitab di berbagai Pondok pesantren, beliau  masuk  ke sekolah Belanda Algemeene Nederlandsch Verbon  ( Sekolah pegawai di Zaman penjajahan Belanda), tahun 1919-1921.

KH. Imam Zarkasyi

,

Beliau lahir di desa Gontor pada tanggal 21 Maret 1910. Putera ketujuh Kyai Santoso Anom Besari.
Pendidikan: Sekolah Dasar Ongko Loro di Jetis Ponorogo, sementara itu mondok di pondok pesantren Josari Ponorogo, pernah pula belajar  di pondok Joresan Ponorogo. Selesai dari Sekolah Ongko loro beliau melanjutkan  ke pondok pesantren Jamsaren Solo. Pada  waktu yang sama beliau belajar pula di Sekolah Mamba'ul 'Ulum dan kemudian masih di kota yang sama pula  meneruskan ke sekolah  Arabiyah  Adabiyah pimpinan  Ustadz M.O. Al-Hasyimy sampai tahun 1930. Selama belajar di sekolah-sekolah tersebut ( khususnya Sekolah Arabiyah Adabiyah)beliau mendalami bahasa Arab. Diantara guru beliau  yang banyak mendidik, membibing dan mendorong beliau selama belajar di Solo adalah Ustadz Hasyimy, bekas pejuang Tunisia itu. Tidak lama setelah menyelesaikan pendidikannya di Solo beliau  meneruskan ke Kweekschool di Padang Panjang  sampai  tahun 1935.