Tuntutan Guru Profesional

,

Resensi Buku : Bagaimana Menjadi Guru yang Profesional

Judul Buku :BagaimanaMenjadi Guru Profesional
Penulis        : Prof.Suyanto, PhD dan Drs. Asep Djihad, MPd
Penerbit      :Multi Pressindo, Yogyakarta, Januari 2012, 302 Halaman.

Mengulas secara detail sosok guruprofesional yang ideal. Buku ini layak menjadi pedoman bagi mereka yang inginterjun ke dunia pendidikan.

Upaya meningkatkan kualitas guru dengan mengadakan ujikompetensi  dan program sertifiksi sudahmenjadi kebutuhan dalam dunia pendidikan. Tujuannya, agar tak bernasib seperti“Oemar Bakrie” dalam syair lagu Iwan Fals. Tetapi guru adalah sebuah profesiyang menyejahterakan.

Profesi guru guru disetarakan dengan profesi dokter, advokat,akuntan, atau bankir. Meski belum merata, kesejahteraan guru ja lebih baiklewat berbagai insentif dan stimulan, apakah itu dalam termasuk gaji,tunjangan, ataupun fasilitas lainnya yang diberikan pemerintah. Lantas kenapadibutukan peningkatan kompetensi profesonalisme guru ?

Seperti yang diketahui dibeberapa negara, sertifikasi guru sudahlama diberlakukan. Di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia, sertifikasi gurutelah berjalan dengan sangat ketat. Beberapa negara seperti Korea Selatan danSingapura, mesli tidak melakukan sertifikasi guru, melaksanakan kontrol secaraketat terhadap proses pendidikan dan kelulusan di lembga penghasil guru. Indonesia baru memulai proses sertifikasi guru beberapa tahunterakhir. Setiap guru diharuskan melawati proses uji kompetensi dan memilikiijazah sarjana untuk mengikuti proses sertifikasi guru. Sertifikasi guru adalahproses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang tela memenuhi standarprofesioal.

Buku ini tidak bermaksud menguraikan proses uji kompetensi dansertifikasi yang harus dijalankan seorang guru atau calon guru. Buku yangditulis oleh Prof. Suyanto dan Drs. Asep Djihad ini justru menguraikan tentangsosok guru yang ideal. Sehingga tanpa perlu menguraikan tahapan-tahapan untukmendapatkan sertifikasi profesi, seseorang yang benar-benar membaca buku iniserta mempraktekannya dalam kegiatan sebagai guru dapat dikatagerokan sebagaisosok guru yang profesional.

Penulis menguraikan secara detail wujud guru yang profesional,baik yang didapat dari proses pengalaman para penulis maupun yang bersifatteoritis. Penulis yang namabya disebutkan pertama pada saat ini menjabatsebagai Dirjen Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Sedangkan penulis yang kedua adalah dosen yang sedang menyelesaikan programdoktoral manejemen pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Guru yang ideal tidak hanya memiliki kempuan mengajar, melainkanjuga memiliki kemampuan mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,menginspirasi, serta mengevaluasi perkembangan dan kemampuan peserta didik.Guru harus cerdas dalam keilmuan, sekaligus memiliki kepekaan terhadap parasiswanya dan mampu berinteraksi dengan pihak lain, enta itu murid, sesama guru,atau pihak masyarakat.

Hal itu membawa konsekuensi perubahan dalam metode dan modelpembelajaran, dari yang semula monoton, di mana guru menjadi center of gravity,menjadiu pembelajaran yang efektif dan menyenagkan bagi murid, dimana gurumenjadi pusat perhatian. Di dalam buku ini bahkan ada bagian guru harusmenghadirkan senyum di dalam kelas. Senyum, menurut penulis, adalah ekspresicinta yang dapat menghadirkan kedamaian pada muridnya.

Guru harus bisa mengubah paradigmanya selama ini. Menyitirstandar yang dibuat National Education Tecnology Standars for Teachers AmerikaSerikat, pola pembelajaran modern mengalami perubahan berarti, yaitu jika awalnyamurid bersikap pasif, kini menjadi aktif. Selain itu, bahan pengajaran yangsemula hanya dari satu media, yaitu buku, kini berkembang lewat multimediasesuai dengan perkembangan teknologi.

Dari sisi pemaparan, gagasan tentang guru profesional yang dijelaskansecara komprehensif dalam buku ini terasa sangat lengkap, karena tidak hanyamenjelaskan kaidah secara teoritik, melainkan juga kaidah yang bersifatpraktis. Itu sebabnya, buku ini layak dibaca para guru dan mereka yangbercita-cita menjadi “Oemar Bakri” profesionalitas masa kini. 

Oleh : Hendri Firzani-Gatra

0 komentar:

Posting Komentar